Budidaya Ternak Ikan Hias KOI Dengan Teknologi Sensor Mikrokontroler Berbasis Android Untuk Meningkatkan Perekonomian di Masa Pandemi UMKM Kecamatan Kemloko Kabupaten Blitar
Abstract
Ikan koi merupakan hias dan banyak di gemari oleh masyarakat baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Kebupaten Blitar berada di lokasi sebelah barat Kabupaten Malang dengan luas wilayah 1,336,48 km2. Kabupaten Blitar terkenal berbagai sentra usaha peternakan, pertanian dan lain sebagainya rata –rata penduduk pertani cocok tanam, buruh tani dan pagawai, pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini mengangkat salah usaha UKM budidaya ikan koi. Usaha bididaya ikan koi sangat menjanjikan dengan omset penjuan perbualan antara 15 juta samapi 20 juta perbulan, Kabupaten Blitar hampir sudah terkenal di barbagai kota di Indonesia akan budidaya ikan koi, hasil wawancara dengan salah satu pelaku usaha budidaya ikan koi yang berlokasi di Dusun Kuwut Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitrar adalah Ibu Wulan, menceritakan pengalaman usaha yang di jalankan sudah hampis 5 tahun dengan jumlah karyawan sekitar 6 orang. Hasil usaha budidaya ikan koi hanya bisa 2 kali panen dalam setahun. Pengelolaan budidaya ikan koi melalui banyak proses danbanyak kendala seperti: 1) mulai dari pembenihan 2) pemindahan kolam pengaturan air rator,3) hewan pemakan ikan Regul istilah masyarakat setempat, 4) pemberian pakan. Budidaya ikan koi selain melalui banyak proses tersebut ikan koi harus memiliki perlakukan khusus agar meninggkatnya hasil pertumbuhan ikan yaitu mulai dari umur 1 bulan ikan koi sudah di pindahkan kolam sawah tradisional yang sudah lama di lakukan yang semula pembenihan di lakukan di kolam semen.
Perlakuan ikan koi agar sesuai dengan kebutuhan panen 2 kali dalam 1 tahun adalah harus di lakukan pemindahan kolam antara 2 kali sampai 3 kali pindah kolah dengan tujuan ikan dapat tumbuh dengan cepat. Dengan perlakuan ini Pelaku usaha budidaya ikan koi, para peternak harus memiliki banyak kolam, keterbatasan kepemiliki lahan menjadi permasalahan pokok bagi petrnek ikan koi, harus mengeluarkan biaya extra lebih yaitu harus menyewa lahan
warga sekitar satu petak sawa dengan ukuran 20 x 10 berkisar 5 juta pertahun, sistem sewa lahan pun dilakukan 3 tahun. Masalah lain juga ada seperti pemberan pakan yag harus teratur
agar pertumbuhan ikan sesuai dengan yang di harapkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Nurida Finahari1) , Alfiana2) (2020), Analysis of Potential Development of Ornamental Koi Fish Business in Blitar City as a Form of Community Service, GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 1, Number 2, Juli 2020 | 53, ISSN: 2721-6136 (Online).
Ekojono, Dyah Ayu Irawati , Hari Kurnia Safitri, Anugrah Nur Rahmanto (2018), IPTEK BAGI MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR KABUPATEN TULUNGAGUNG, Jurnal ADIMAS
Riesti Triyanti dan Maharani Yulist (2012), RANTAI PEMASARAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR, Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 7 No. 1, 20
DOI: http://dx.doi.org/10.14414/kedaymas.v2i1.2571
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.